SOLO BERSERI Artinya SOLO BERsih SEhat Rapi Indah, adalah kota wisata dan juga kota pelajar. Namun disini akan dimuat beberapa efek dari kota wisata karena traveller itu setelah keliling tentu capek dan lelah maka perlu penyegaran badan, perut dan tentu yang dibawah perut ikut penyegaran juga.
TEMPAT - TEMPAT PENYEGARAN DI SOLO :
- SPA DAN CAFE.
1
Relax Cafe & Reflexology
Jl Slamet Riyadi 39
Kafe
2
Rainbow Massage, SPA and Baby
Mall Solo Paragon,lantai 1
Spa/Pijat
3
Mendungan Body Massage and Spa
(Jl. A. Yani)
Spa/Pijat
4
Body massage and spa
Palur Plaza Jl Solo Sragen (Jl Solo Sragen)
Spa/Pijat
5
Thalia spa/massage
klaten jateng indonesia (Klaten)
Spa/PijatDan masih banyak lagi SPA dan THERAPY yang ada di HOTEL BINTANG.
2. PIJAT DAN SALON
Sekedar sharing aja. Di kota Solo ini selain keindahan kota, wisata
kuliner dan budayanya, juga tak kalah menarik adalah wisata "xxx" yang
banyak kita jumpai.
Saya harus terbuka sama Anda...kalo cewek-cewek yang bekerja di
Salon-salon di Solo itu kebanyakan berasal dari luar daerah. Dari
semarang, Yogya, Blora, Purwodadi, Pekalongan, Rembang dll. Makanya
face nya macem-macem.Beberapa hari lalu ada info dari ada salon baru didekat Apotik di Baron. Namanya Salon Imel.....
Ceweknya ada yang OK banger namanya Imel..... kalo ingin yang pintar pijat sama Nana atau mbak Wanti....
Massage cuma 45 ribu kok,........
Tak jauh beda dengan jogja, semarang,
Bandung, Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Bisnis kantung lendir ini
pun menjamur di kota Solo. Tak susah kok nyarinya. Kalau kalian mau
sedikit menantang andrenalin kalian coba yang satu ini,
he.....he....he... !!!disana ada panti pijat, salon plus plus.
Kalo panti pijat yang saya tahu ada di daerah
Kerten Purwosari Laweyan. Disana rata-rata pemijatnya sudah STW
(setengah Tuo). Namanya pun "njawani" seperti panti pijat (PP) Sumber
Rezeki, PP Ngudi Waras, PP Enggal WAras dll. Kalo yang saya tahu di
kerten itu ada 1...2...3...4....yach, ada 4 tempat.
Yang lain ada di:
1. Daerah Solo Baru ada 2 panti pijat.
2. Daerah Banjarsari
3. Didaerah manahan ada juga, namanya apa ya....lupa!
4. Pijat panggilan, biasanya mereka melalui iklan media surat kabar lokal (cari aja sendiri yaaa). Nah, kalo pingin pijat yang ABG imut-imut nyarinya di iklan tersebut. Yach...kira-kita pijat biasa Rp 50.000 s/d Rp 100.000,- kalo plus plus mungkin minimal 300.000 s/d 400.000 sekali short times. (maaf saya belum nyoba juga, cuma kadang sering iseng ngerjain mereka).
Yang lain ada di:
1. Daerah Solo Baru ada 2 panti pijat.
2. Daerah Banjarsari
3. Didaerah manahan ada juga, namanya apa ya....lupa!
4. Pijat panggilan, biasanya mereka melalui iklan media surat kabar lokal (cari aja sendiri yaaa). Nah, kalo pingin pijat yang ABG imut-imut nyarinya di iklan tersebut. Yach...kira-kita pijat biasa Rp 50.000 s/d Rp 100.000,- kalo plus plus mungkin minimal 300.000 s/d 400.000 sekali short times. (maaf saya belum nyoba juga, cuma kadang sering iseng ngerjain mereka).
Kalo pingin rileks dengan dipijat, PP bisa
menjadi alternatif pilihan. Soal layanan plus-plus itu tergantung Anda
dan kebutuhan Anda.
Kira-kira 1 jam pijat di PP taripnya Rp 50.000,-lah, sudah termasuk tips yang mijit. (Wong di front oficce tertulis 25.000-35.000/jam). Tapi kalo mo ngasih tips lebih ya silahkan aja.....
Kalo mau layanan plus-plus, tinggal nanya aja sama yang mijit(ada plusnya gak mbak?). BIasanya dengan malu-malu dia akan pasang tarif dan bargaining. Elo teken aja.......ha...ha...ha.
Kira-kira 1 jam pijat di PP taripnya Rp 50.000,-lah, sudah termasuk tips yang mijit. (Wong di front oficce tertulis 25.000-35.000/jam). Tapi kalo mo ngasih tips lebih ya silahkan aja.....
Kalo mau layanan plus-plus, tinggal nanya aja sama yang mijit(ada plusnya gak mbak?). BIasanya dengan malu-malu dia akan pasang tarif dan bargaining. Elo teken aja.......ha...ha...ha.
Secara kasat mata, biasanya mereka memiliki dandanan yang menor, u can
see. Kalo udah masuk, coba tanya, mbak mau perawatan atau massage!
perawatan itu maksudnya di lulur atau SPA. Kalo massage dipijat.
Nah,
kalo udah didalam kamar kayak gini, siapa yang tahu kita
ngapa-ngapain??hanay Tuhan yang tahu dan diri kita. Tanya aja sama
chapsternya, mbak sini ada plus-plus gak??? kalo ada biasanya mereka
terlihat tersipu malu dan kemudian agresif menawarkan diri(kecuali anda
baru dikenal mereka). Kayaknya banyak kaum laki-laki yang perawatan
/massage endingnya mereka gituannnnn........yes ohhh no.......!!!!
Di kota Solo untuk
praktek salon plus-plus layaknya ini ada di sebagian area kota Solo. Di
lokasi lebih kurang pasar Nongko, tidak jauh dari stasiun Solo Balapan,
ada beberapa puluh area salon plus-plus. Apalagi jarak salon tersebut
saling berdekatan, layaknya sesuatu kompleks prostitusi.
Tak hanya pasar Nongko sebagian salon lain juga tawarkan service yang
sama, diantaranya, salon yang ada di jalan Yosodipuro, di kampung
Turisari, Kerten, Banjarsari, Boniloyo atau ada juga di Serengan.
Nantikan tempat prostitusi Solo lainnya hanya di Spexotics News. Kami
akan membahas tempat prostitusi di solo yang lainnya esok hari. Jadi
jangan lupa besok untuk berkunjung lagi. Informasi ini berasal dari http://www.spexotics.com/2013/06/salon-plus-plus-solo.html dengan alamat domain utama http://www.spexotics.com
Menelusuri kehidupan malam di kota Batik
Solo seakan tak pernah ada habisnya, di setiap sudut makin mudah
ditemukan. Kali ini, penelusuran tim Soloraya juga merambah ke panti
pijat yang memberi layanan plus. Namun juga menyempatkan berkunjung ke
salah satu tempat karaoke yang memberikan sensasi kepuasan di pelukan
wanita.
Hari menjelang malam ketika tim
melintas di salah satu panti pijat di pusat Kota Solo. Panti pijat ini
berbeda ketimbang panti serupa di kota batik ini. Suasananya lebih mirip
kos-kosan. Di panti lain, umumnya ruang pijat berjajar-jajar dan hanya
dibatasi triplek dan tirai.
Nah, di tempat pemuas hasrat yang satu
ini, para pemijat berada di kamarnya masing-masing. Tapi sebelum
menikmati pijatan, sebaiknya memilih perempuan yang sesuai dengan
kriteria. Di lobi panti pijat itu seorang perempuan duduk menunggu tamu
semacam petugas reservasi, dihadapannya berderet foto
perempuan-perempuan.
“Silahkan mas mau dipijit sama yang mana, silahkan pilih,” ujar perempuan itu nada yang pelan sambil menunjukkan foto-foto.
Begitu foto ditunjuk, perempuan itu
masuk ke dalam, sesaat kemudian meminta agar tamu menuju salah satu
kamar yang telah disiapkan.
Memasuki lokasi panti, deretan
kamar-kamar membentuk huruf atau letter U. Tapi malam itu tampaknya
seluruh kamar sudah terisi laki-laki yang ingin memuaskan hasrat.
Tiba di kamar yang ditunjuk, begitu
pintu kamar diketuk, keluar seorang perempuan muda dengan membentang
senyum. Dia dengan ramah mempersilahkan masuk ke kamarnya yang berukuran
sekitar 3×3 meter. Aroma tubuhnya yang harum tercium ketika anggota tim
melangkah melewati pintu. “Malam mas, wah kayaknya capek ya, sudah
pernah kesini atau belum,” tanyanya sambil menutup pintu.
Memasuki ruangan itu, memunculkan gairah
seakan seperti tengah check in di hotel-hotel. Sepertinya, kalau
berteriak atau membuat kegaduhan tak akan kedengaran dari luar.
Apalagi melihat seprei penutup kasur
yang berwarna merah muda, kesannya begitu bersih. “Pengen langsung
begituan atau pijat dulu mas,” ajak perempuan berumuran 24 tahun sebut
saja Nina itu.
Sepintas raut muka Nina memang tak
cantik tapi dia begitu manis, bila dipadu dengan bodinya yang aduhai
maka lengkaplah sudah malam itu. Nina menghampiri ke bibir ranjang
sambil menyibak rambutnya yang panjang. Duduk merapat kemudian seperti
memperlihatkan pahanya yang hanya dibalut rok mini berbahan elastis.
“Disini enggak ada gemboknya, beda
dengan panti pijat yang lain,” imbuhnya yang mengaku pindahan dari panti
pijat yang menggunakan nama putri kerajaan.
Nina yang terus merapatkan tubuhnya
sesekali memegang bagian tubuh sensitif sambil meminta agar merebahkan
badan. Dia meminta agar baju dilucuti hingga tertinggal celana dalam
saja. “Loh, siapa yang nyuruh celana juga,” godanya memberikan mencubit
kecil.
Sambil memijat bagian punggung, Nina
bercerita bahwa dipanti ini bisa langsung eksekusi dikamar. Tarifnya
kata dia dipatok Rp 200 ribu yang hanya untuk short time alias sekali
pakai.
“Kalau enggak mau disini diluar juga enggak apa-apa, asalkan pas off (libur),” katanya saat dalam posisi duduk diatas tubuh.
Puas melampiaskan hasrat di panti pijat,
mumpung malam belum terlalu larut, kini destinasi selanjutnya adalah ke
karaoke. Asal tahu saja, karaoke masih menjadi jujugan utama lelaki
yang ingin menjadi bodi pemuas hasrat. Untuk urusan itu, cari saja tepat
karaoke di mall ternama Kota Solo.
Disana ada ruangan khusus yang ditempati
para perempuan duduk berjajar diatas sofa. Tak perlu malu, karena
tempat kita berdiri dan ruangan itu dibatasi kaca besar transparan. Tim
bisa melihat wajah setiap perempuan dengan jelas, tapi sebaliknya dari
dalam ruangan tak bisa terlihat.
Begitu selesai memilih, seorangan yang disebut mami, langsung meminta agar tamu masuk ke ruang karaoke yang berukuran besar.
Untuk diketahui, menyewa perempuan untuk
pendamping karaoke dipatok biaya Rp 50 ribu perjam dan minimal harus
dua jam. Itu belum termasuk sewa room serta beli makanan dan minuman.
Empat perempuan berumur antara 22 sampai
26 tahun masuk ke room secara bersamaan. Mereka memperkenalkan diri,
sebut sana Nita, Lita, Emi dan Lulu, semuanya mengenakan pakaian seksi.
Tiga perempuan Nita, Lita dan Emi tanpa canggung langsung duduk merapat,
sedangkan Lulu masih malu-malu.
Ketika ditanya apa mau minum bir, tiga
perempuan langsung menjawab mau, tapi Lulu hanya minum softdrink.
“Enggak biasa mas,” aku perempuan muda berparas manis itu.
Musik sudah digeber, rata-rata keempat
perempuan itu sudah memiliki lagu masing-masing. Semakin malam mereka
memilihkan lagu bernuansa house music dan mengajak untuk melantai.
Maklum room ini tergolong besar, cukup untuk melantai tujuh pasangan.
Saat bergoyang, tanpa canggung mereka
menyodorkan pantatnya ketika berada dipelukan. Nah, disaat posisi saling
bertemu muka, secara spontan Nita memasang bibir untuk dicium. Lelah
dalam posisi berdiri, kemudian berpindah ke sofa, dalam posisi Nita
diatas pangkuan.
“Enggak bisa gituan, sekarang lagi
menstruasi, lain kali saja datang kesini, baru keluar kemana gitu,”
katanya ketika ditanya apa bisa melayani esek-esek.
Satu perempuan sebut saja Lita, mengaku
mau diajak keluar asalkan bersama dengan Nita. Kali ini mereka tak
menyebut tarif, tapi wanti-wanti agar menghubungi sore hari. Sehingga
mereka bisa beralasan untuk sakit kepada pemilik karaoke atau maminya.
“Kita enggak ada libur, kalau pengen masuk ya masuk,” aku LitaSumber:solorayaonline